Sunday, September 14, 2025

Relevansi Hukum Kekekalan Energi dan Rezeki Tiap Orang/Makhluk

Hukum kekekalan energi dalam fisika menyatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan, hanya bisa berubah bentuk dari satu wujud ke wujud lain. Sedangkan “rezeki” adalah konsep yang lebih luas, sering dipahami dalam dimensi sosial, psikologis, dan spiritual.

Hubungannya bisa dipahami dari beberapa sudut pandang:

  1. Analogi keterbatasan dan transformasi
    Energi di alam semesta jumlahnya tetap, hanya berpindah atau berubah bentuk. Begitu pula rezeki: ia bukan sekadar datang dari “kosong”, tapi hasil dari transformasi usaha, sumber daya, dan kesempatan. Misalnya, uang yang kita terima berasal dari energi orang lain yang bekerja, sumber daya alam yang diproses, atau jaringan sosial yang terbentuk.

  2. Distribusi, bukan penciptaan dari ketiadaan
    Sama seperti energi, rezeki lebih banyak soal distribusi daripada “penciptaan mutlak”. Ketika seseorang mendapatkan rezeki melalui usaha, perdagangan, atau pekerjaan, itu biasanya hasil dari aliran nilai dari pihak lain.

  3. Hukum sebab-akibat
    Kekekalan energi menunjukkan keteraturan alam: setiap akibat ada sebabnya. Rezeki pun terikat dengan hukum sebab-akibat: kerja, doa, jaringan, berbagi, dan ikhtiar menjadi sebab datangnya hasil.

  4. Dimensi spiritual dan keadilan
    Dalam pandangan religius, rezeki tiap orang sudah diatur oleh Tuhan. Jika dikaitkan dengan hukum energi, bisa dipahami bahwa rezeki tidak muncul “tiba-tiba”, tetapi mengikuti alur, hukum, dan mekanisme tertentu di alam semesta yang konsisten.

  5. Tanggung jawab penggunaan
    Energi yang ada tidak bisa dimusnahkan, hanya dipindahkan. Rezeki pun demikian: ia bisa dialirkan, dibagi, atau dimanfaatkan untuk memberi manfaat pada orang lain. Cara seseorang “mentransfer” rezekinya akan berpengaruh pada aliran rezeki berikutnya.

Jadi, relevansinya lebih pada analogi filosofis: rezeki, seperti energi, tidak lepas dari hukum keteraturan, transformasi, dan aliran. Bedanya, energi bisa diukur secara ilmiah, sedangkan rezeki juga punya dimensi batin dan spiritual.

Tinjauan Reflektif - Filosofis 

Hukum kekekalan energi mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di alam semesta ini tidak pernah benar-benar hilang, hanya berubah bentuk dan berpindah tempat. Ketika kita kaitkan dengan rezeki, kita bisa merenung bahwa rezeki pun sejatinya adalah bagian dari “energi kehidupan” yang senantiasa mengalir. Ia tidak diciptakan begitu saja dari ketiadaan, melainkan hasil dari perputaran nilai, usaha, dan kebaikan yang bergerak dari satu tangan ke tangan lain, dari satu ruang ke ruang lain.

Dalam hal ini, rezeki bukan semata angka di buku tabungan, melainkan aliran energi yang hadir dalam bentuk pengalaman, kesehatan, pertemuan, peluang, bahkan kedamaian batin. Sama seperti energi yang bisa berubah wujud—dari panas menjadi gerak, dari listrik menjadi cahaya—rezeki pun tampil dalam rupa yang berbeda-beda sesuai kebutuhan hidup seseorang.

Kekekalan energi juga mengajarkan tentang keteraturan dan keadilan kosmis. Tidak ada sesuatu yang benar-benar lenyap, melainkan hanya bertransformasi. Begitu juga rezeki: ketika kita berbagi, memberi, atau membantu orang lain, rezeki itu tidak hilang, tetapi berubah wujud menjadi keberkahan, jaringan sosial, atau bahkan ketenangan jiwa. Dengan cara itu, hukum alam dan hukum spiritual seolah saling berjumpa: memberi tidak pernah membuat kita kekurangan, melainkan mengalirkan energi hidup agar kembali pada kita dengan bentuk yang berbeda.

Refleksi ini menuntun kita untuk melihat rezeki bukan sekadar hasil kerja keras individual, melainkan bagian dari jejaring kehidupan yang lebih luas. Kita adalah titik-titik kecil di dalam aliran energi kosmos, dan dengan menyadari itu, kita belajar bersyukur, berikhtiar, sekaligus menjaga aliran itu agar tetap memberi manfaat, bukan sekadar untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama dan semesta.


Wednesday, January 31, 2024

Catatan Awal Tahun 2024

Lumayan lama banget blog ini ga saya update. Kepergian Bapak menghadap Yang Maha Kuasa sepertinya telah meruntuhkan duniaku seruntuh-runtuhnya. 
Dulu saat bersama Bapak, saya selalu  bergumam dalam hati, Ya ALLAH, sepertinya saya ga akan sanggup menjalani hari-hari tanpa beliau. Tapi akhirnya waktu itu tiba juga. Dan rasanya, rindu itu sakit sekali...

"HENING JULI"
Juli terakhir
menyimpan jeda panjang tanpa suara 
matahari yang tertunduk  
kata-kata yang memilih mengatup 
diri terpekur dalam-dalam 
menatap Bapak
pamit diam selamanya

: Aku rindu anak kecil dalam diri Bapak

/2021-2024

Sunday, November 22, 2020

Ke Pantai


Alhamdulillah hari ini akhirnya bisa ke pantai. Nyisihin waktu setengah hari ngajak Bapak dan ponakan. 

Pantainya lagi kurang ombak dan dangkal. Tapi bening. Sayangnya saya tak sempat mengambil gambar. Sengaja juga, tidak membawa gadget apapun. Bagi saya, ke pantai tuh rugi klo ga berendam. Ya, anugerah Tuhan yang segitu luasnya itu juga seperti sudah jadi obat ke saya. Apalagi dulu adik saya pernah menjalani terapi air laut untuk menyembuhkan sakitnya. Jadinya, ke saya jadi sugesti juga. Ibuku juga pernah menggunakan terapi air hangat yang dilaruti garam untuk mandi. Jadi klop deh sugestinya. Adikku berendamnya sekitar jam 10. Di jam itu dan setelahnya, air laut sdh terasa hangat. 

Mau coba? Boleh. Sambil ijin ke lautnya ya. Trus minta doa juga ke Gusti Allah apapun itu smoga snantiasa diberikan kesehatan :)

Thursday, September 24, 2020

24 Jam

Sudah sebulan lebih, benar-benar kewalahan mengatur waktu. Padahal lagi senang-senangnya buat mini project buku puisi.  Setelah buku kemarin yang udah terbit, sekarang ini buku ke-2 sudah on progress. 

Dalam masa ini juga ide-ide nulis lagi banyak2nya. Tapi tetap saja ga kepegang karena tugas2 yang begitu menyita waktu, siang dan malam. Kadang sampai merasa bersalah pada tubuh karena lalai memberikan haknya untuk istirahat. 

Saat padat begini, saya sambil lalu mengingat kata-kata prof saya: sesibuk apapun, kerjakan yang bermanfaat dan diniatkan ibadah. Sesuai tujuan kita diciptakan di dunia ini: sebagai hamba dan sebagai khalifah. Uh, dalam banget ini. Jika sudah mengingat itu, tiba-tiba rasanya ringan aja gitu. 

Sudah dulu ya. Ini ditulis saat mata udah 5 watt. :)
___________
Tema awal penciptaan manusia disebutkan dalam surah Al-Baqarah: 30. Sementara lafadz khalifah dalam bentuk tunggalnya disebutkan 2 kali di dalam al Quran.



Thursday, April 02, 2020

Tahun-Tahun yang Penting

Sudah lama tak berkunjung ke sini. Ke blog ini. Melewatkan banyak proses penting. Sampai bingung bagusnya mulai cerita dari mana.
Sekarang sudah 2020. 3 tahun terakhir begitu penting buat saya. Akhirnya bisa fokus memilih karir sebagai

Wednesday, May 22, 2019

SIDANG KOMISI I


SUSIE

Susie itu siapa? Ya, itu yang ingin saya posting kali ini. Pada postingan sebelumnya, fotonya sudah pernah saya sematkan di laman blog ini.
Susie itu boneka beruang yang saya titip belikan sama brotherku tahun 2007 lalu. Di tahun yang sama untuk pertama kalinya Susie duduk manis di kursi sebelahku di dalam pesawat. Dekat jendela pesawat bagian kiri. Hahaha...inget banget.

ANNE'S STORY

Tubuh Anne tiba2 lemas ketika bagian administrasi memanggil namanya.
"Dek, ini belum bisa diproses karena ada masih ada tunggakan".
"O begitu ya Pak. Katanya tunggakan itu masih diberi tenggang waktu sampai sidang skripsi?"

Sunday, May 05, 2019

Friday, April 26, 2019

MUHASABAH JIWA

Di dunia nyata
Lisan kita
Adalah tentang tutur kata
Di dunia maya
Tulisan kita
Adalah tentang tutur bahasa
Jadi sama saja
Teknologi menjarah ke segala arah
Menguliti habis karakter jiwa
Memiskinan hati yang tadinya kaya
Mengikis semua yang bersahaja
Hingga yang sederhana
Tak lagi bersisa

Thursday, May 03, 2018

SEMUA TENTANG KITA

Ingin menjadi seperti apapun Kita.
Dimanapun Kita.
Pada akhirnya kita, sejatinya punya harap yg sama.
Bahwa di penghujung waktu Kita.
Di detik-detik akhir kebersamaan Kita.
Ada banyak orang yg akan selalu menyayangi dan mendoakan Kita.
Mengikhlaskan kepergian Kita.
Mengenang hal-hal baik tentang Kita.
Dan memaafkan tanpa kecuali kesalahan Kita.

Sunday, April 29, 2018

AMUBA

Saat harus menghandle bbrp hal dalam waktu yg sama, saya berfikir andai saja tiba2 bisa jadi amuba. Membelah diri. Selesai. Enak banget ya.

Tapi, nyatanya tidak seperti itu. Kita bukan amuba. Kita jauh lbh istimewa dari makhluk ciptaan Tuhan yang itu (Amuba).


Friday, October 27, 2017

EKSPEDISI WEST BORNEO

Hari Pertama: Welcome to the beauty jungle

Berjalan memasuki base camp salah satu perusahaan. Melewati gerbang, kami disambut monkey2 yg bergelantungan seenaknya di antara mangrove. Iya. Sejauh mata memandang, yg ada memang hanya mangrove. Ini hanya satu part dari 90ribu-an mangrove di sini. 

Catatan Kuliah

Siang itu terhitung terik ketika angkot kampus yang aku tumpangi menuju pulang terjebak macet di jalan tikus yg sempit.  Tepat di jalan yang agak mendaki, angkot terhenti. Selama hampir stengah jam angkot tak bergerak, tak bisa maju ataupun mundur.

Monday, July 17, 2017

GOOD BYE KITTY

Baper itu...setelah semingguan lebih ninggalin rumah buat mudik lebaran..pulang2 di halaman rumah ada kitty (baca: kucing) mati. Sedih skali pas nguburinnya. Jadinya tiap "mentas" di dapur, rasanya ada yang kurang. Berhari2 seperti itu. Biasanya dia yg paling berisik di pintu masuk. Sy masih berharap kitty masih hidup. Lalu... tiba2 semalam ada yg lewat dapur.. cueknya pake banget. Sy spontan manggil satu nama...  "Mauw..Mauw...". Tiba2 langkahnya berhenti..berbalik mencari asal suara sambil membalas "Mauw..mauw....". Dan....Masya Allah bahagianya. Si Maau masih hidup. Ia mendekat hingga jarak terdekat kami hanya sekitar 30 cm. Dia mmg nggak pernah mau sy sentuh. Asli penakut. Nggak mau jauh tp nggak berani deket. Nah lo..gimana tuh?

Btw, ttg Kitty yg mati itu, smg dia tenang di sana. Paling nggak.. sy msh beruntung menjadi bagian cerita di detik2 dia dijemput bumi. Terdengar drama ya. Begitulah..emang gitu adanya.

Sekarang pulang ngantor, sy punya kebiasaan baru. Menengok ke arah kuburan kecil sblm nyampe rumah. Di sana..ya di sana.. Kitty-ku yg lain tengah tertidur pulas...

#catlover

Tuesday, June 20, 2017

Catatan Penghujung Ramadhan

Mengenang kepergian Ibu saya tercinta,
(Ramadhan 1424 H - 1438 H)
===================================
...
Setiap yg datang, suatu saat akan pergi.
Tak ada yg lebih baik dari datang baik-baik, lalu pergi juga baik-baik.
Setidaknya yg ditinggalkan akan sedikit sibuk merapikan rindu yg mungkin tiba2 berantakan di ruang makan, di ruang keluarga, di ruang kerja, atau di ruang-ruang yang lain.
Seperti itulah semua diasah.
Iya.
Karena rasa dan ingatan itu seperti puzzle.
Yg akan terasa manfaatnya saat diacak lebih dulu.
Cerita datang dan pergi hanyalah sebagian kisah yg belum utuh.
Karena tetes terakhir hujan tdk selamanya jd penanda bahwa cerita telah usai.
Akan ada cerita datang dan pergi yang lain. Di tempat lain. Di waktu yg lain.
Sebagaimana kita sepakat.
Tak ada yg abadi, selain keabadian itu sendiri.

#bulansays

Sunday, June 18, 2017

PERJALANAN MENCARI KEBENARAN

Tulisan berikut ini, sy kutip utuh dari teman..
Jadi, bukan tulisan sy. Penulisnya ada di bawah ya..
=========
PERJALANAN MENCARI KEBENARAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Saya bukan ustadz. Saya hanya seorang "truth seeker" yang suka menulis. Semoga Allah meluruskan niat saya menulis hanya karena Allah, dan bukan karena yang lain. Tulisan ini pun request dari seseorang (yang dekat) yang bertanya pada saya mengenai temannya, yang memiliki pertanyaan unik mengenai Al-Qur'an. Tentang mengapa ayat Al-Qur'an sering kali sulit dimengerti?



Saturday, March 04, 2017

HELLO MY BLOG

Cukup lama nggak nongkrongin blog ini. Hanya aktif di beberapa akun yang postingannya lebih praktis. FB maksudnya. But, lama2 di sana jenuh juga. :D Kangen di mari...

Januari 2017, awal dari semua hari-hariku yang sibuk. Udah balik kerja lagi, malah di lingkungan yang baru. Awalnya sih berasa asing gitu. Sekarang-sekarang, dibilang betah sih...apa ya...aku masih sibuk merayu hatiku untuk mencintai pekerjaan dan lingkungan kerja yang sekarang. "Hati...sekarang kita di sini, pengabdian tulus kita sungguh dinanti...di sini..ya di sini...?"

Hmmm...pola jam kerja yang baru, rekan kerja yang baru, ruang lingkup kerja dan materi kerja yang baru...semua baru. Aku berusaha memahami semuanya bagian dari rencana baik ALLAH bagi masa depan aku bersama orang-orang yang aku sayang dan sayang sama aku. Sebab DIA Perencana Maha Baik untuk hamba-hamba-NYA.

Apa lagi ya?? Sementara ini, beberapa akun yang kusebut praktis itu non aktif. Sengaja. Lagi pengen sendiri di sudut blog ini. Sejatinya akun-akun itu bisa membuatku nyaman, nyatanya saat ini nggak. Entahlah. Aku merasa... berlama-lama di sana membuat aku malah makin merasa banyak waktuku bersama TUHAN yang hilang. Terdengar sensi dan emosional ya? Itu untuk diriku saja. Yang lain boleh nggak sepakat. Kan kembali ke diri masing-masing. 

#udahgituaja
#Bulansays
#SerambiMadinah