Saturday, December 27, 2014

ANDIANG DAQDUAMMU (Mandar Song)

Pencarian berbuah manis..akhirnya nemu juga lagu ini. Hasil upload ulangnya, boleh dengar di sini.

Iq omo cinna mataq u
Sangga iq o dilalandiateu
Membolottama diate mappaccingngu
Mokaraq namerasai panoso

Tennaq nariandi
Daqduau dilalang diatemu
Bawamaq lao di lino tammembaliq
Sembangammaq damuingarambomi

Reff.
Okandiq polemo mai
Bawangaq saliliq u
Pau rianna nyawau

Sawaq sanggaq iomo
Papperandanna nyawau
Andiang andiang da’duammu

Tuesday, December 09, 2014

KANKER, LAGI-LAGI KAMU!

Kejadian beberapa tahun silam seperti berulang kembali. Masih lekat di memoriku, terakhir kali kujabat tangan lembutnya, hanya selang beberapa hari sebelum akhirnya ia kalah juga dengan kanker getah beningnya. *Al Fatihah...

8 Desember 2014.
Hari ini saya diajak teman menjenguk seorang kolega yang sakit, kanker payudara. Terakhir, dokter juga memvonis beliau mengalami pengapuran di kepala. Ah, penyakit apalagi itu? Katanya, rasanya sakit sekali.

Saya ingat pertemuan terakhir sebelumnya, saya masih sempat bertemu di kantornya. Tapi hari ini, pertama kali melihatnya terbaring di kamarnya yang telah disulap mirip bangsal rumah sakit. Saya sempat berlindung di belakang teman-teman yang lain, menunggu air yang berkaca-kaca di mata saya mengering. Ya Allah...

Sudah operasi, lalu kemoterapi, entah sudah yang ke berapa. Soal biaya, bukan jumlah sedikit lagi yang sudah digelontorkan. Hasil? Saya tidak melihat progress yang menggembirakan. Kadang melihat hal seperti ini, sayalah yang lebih takut menghadapi hari esok. Astaghfirullah.

Menjelang pulang, saat berpamitan, saya berada di antrian terakhir. Saya melangkah mendekat, mencoba menatap dalam wajahnya. Tapi ekspresinya begitu dingin dengan tetap menatap ke arah jendela. Saya tidak sanggup bersuara. Hanya bisa meraih tangannya untuk bersalaman. Masih bisa kurasakan telapaknya yang begitu lembut, masih sama seperti biasa. Bedanya, kali ini tangan kami bukan bersambut. Tangan sayalah yang meraih dan menyelesaikan sendiri salaman itu.

Untuknya, semoga Allah memberi keajaiban.. memberi kekuatan padanya dan segera mengangkat penyakitnya. Aamiin.

Saturday, December 06, 2014

QUINA "Patah Hati"

Quina...
 
 
Cukup lama tak menyentuhnya. Menemukannya begini, rasanya seperti...tiba-tiba berharap menemukan tombol waktu untuk mengembalikan semuanya.
 
 
Sayangnya, manusia tak diberi keleluasaan untuk itu. Tanya mengapa? Bayangkan, jika kita bisa memutar waktu seenaknya. Sebagian jawaban atas pertanyaan ini mungkin karena dunia ini bisa jadi akan penuh dengan anak kecil yang tahunya hanya ingin bermain tanpa perlu memikirkan beban hidup hari ini dan esok
Atau, bisa jadi dunia ini akan penuh dengan anak belasan tahun yang tengah asyik menikmati masa remaja, masa-masa transisi mencari jati diri. Bayangkan...dunia ini tanpa orang dewasa, orang tua, apalagi yang renta.
Masih mau tanya mengapa? Sebagian jawabnya mungkin waktu tak kan lagi berarti apa-apa. Bukan lagi ibarat pedang yang setiap saat bisa menebasmu. Bukan lagi ibarat taring yang setiap saat bisa menggigitmu. Dan bukan lagi ibarat uang, yang menghamburkannya, takkan lagi kau sebut merugi.
Sudah, jangan lagi tanya mengapa. Saya ngantuk. Tentang Quina, ia sudah berpindah tangan. Saya tak tega membuangnya. Meski kondisinya begitu, ternyata masih ada yang menginginkannya. Nah, kalau yang ini, bahasannya lain lagi. Silahkan diinterpretasi duluan, saya mau tidur. Ingat, jangan lama-lama. Jika tak ada aktivitas lagi, segera penuhi hak tubuh untuk istirahat. Kita tak punya tombol untuk memperpanjang malam... :D
 
 

"Bintang Kehidupan" Hanin Dhiya (Rising Star Indonesia)

Not pertama dari keyboard yang dimainkan Hanin di lagu ini sontak membuat aktivitas saya terhenti. Tiba-tiba merasa tak puas hanya nonton dalam kamar. Sesaat kemudian saya sudah berpindah duduk manis di ruang TV. Pertama kalinya saya nonton acara Rising Star Indonesia di luar kamar. Ini re-arrangement lagu Bintang Kehidupan terbaik yang pernah saya dengar. Tarikannya beda :)
Nice Hanin.

Versi NIKE ARDILLA
 

Versi HANIN DHIYA

Sunday, November 16, 2014

FRESH PINK

Lagi bosan dengan tampilan warna warni ataupun netral minimalis, hatiku lagi nuansanya pinky banget. Kembali ke selera asal. Imbasnya kena blog saya juga. Nih.



Thursday, November 06, 2014

APA KABAR MAMA?

Assalamu alaikum Ma,
Mama apa kabar?
Lihat aku
Putrimu
Masihku di raga yang ini Ma..
Raga yang dulu kecil dan mungil dalam buaianmu
Raga yang dulu pernah sesaat berdiam di dalam box kaca
Yang Mama beri tanda sarung batik
Agar tak tertukar, iya kan Ma?
Dan aku memang bukan Putri yang Tertukar
Mata kita sama Ma..

Mama
Sudah 6 November lagi Ma
Dan hari ini hari yang sama
Tepat 11 tahun yang lalu
Pertama kalinya
Raga kita tak lagi bisa saling mendekap

Mama
Aku masih sering merasa
Mama itu jauh..
Jauh sekali
Tapi sebenarnya tak begitu kan Ma?
Mama mungkin akan letih mengikuti pengembaraan ini
Jadi Tuhan menggariskan ketetapan yang berbeda dengan inginku
Yang lebih sering manusia pertanyakan keadilannya
Termasuk aku
Yang merasa belum sempat memberimu bahagia dunia

Oh Mama..
Pikiranku ternyata memang masih sempit Ma
Sempit sekali malah
Masih selalu mengukur semuanya dengan kacamata dunia

Tapi
Sekarang setidaknya aku mulai belajar tenang Ma
Memaknai hadirmu dalam jiwaku
Itu yang sedang kubiasakan kini
Bahwa Mama itu bukan pergi
Mama itu bukan jauh 
Dan bukan semakin menjauh
Mama itu justru sedang menunggu
Iya kan Ma menunggu..
Menunggu transisi terbaik putrimu
Menembus tirai rahasia pembatas dua alam

Aduh...
Bisa atau tidak ya Ma?


Ciputih Gugahsari, 6 November 2003+11

Sunday, November 02, 2014

Dari Kumpulan Puisi Sugiarta Sriwibawa

Pohon, rumahku
Kamar dengan jendela terbuka

Ketika fajar datang ke kamar ibu
Dia bangun sendiri dari mimpi pagi:
– Semalam anakku sungguh
Cintakan bulan

(Sala, ulang tahun 1950; Sugiarta Sriwibawa)

Rumpun bambu, kini rumah sementaraku
Kamar dengan jendela terbuka satu

Ketika fajar menghampiri foto kenangan ibu
Dia masih bisa bangun sendiri dari mimpi pagi:
– Semalam anakmu masih sungguh
Rindukan bulan

(Ciputih Gugahsari, ulang tahun 2014; BR)

Thursday, October 30, 2014

BEHIND THE SCENE OF ME


Yang ga pernah rewel
Yang ga pernah nyusahin
Yang ga pernah marah
Dan yang paling sabar
Hahaha...
Ahh..apa lagi ya Sus??
Yang jelas..
Kita masih di sini
Masih berjuang
Happy Your Special Day, Sus!

Friday, October 17, 2014

CATATAN 16 OKTOBER 2014


16 Oktober 2014...hari yang panjang dan melelahkan, juga MEMBAHAGIAKAN. Smoga tak berlebihan jika kusebut demikian. Setelah lumayan cukup lama berjuang untuk sampai ke hari ini, bisa sampai juga ternyata diriku ini.
Hal utama yang takkan aku lupa, ada saja bantuan yang datang tepat di saat saya butuhkan. Sejak seminggu sebelumnya, semua agenda sudah saya siapkan. Termasuk menghubungi teman-teman seperjuangan, menyampaikan undangan agar menyempatkan hadir, meminta support, atau minimal minta doa agar semuanya dapat berjalan lancar.
 
Oh...banyak yang ingin kubagi padamu, Dunia. Tapi waktuku tak begitu luang saat ini. Lewat postingan ini, saya ingin menegaskan ingatan saya bahwa moment ini melibatkan banyak pihak, banyak bantuan dan juga doa didalamnya. Semoga mereka semua selalu beroleh berkah dari Allah SWT., dan bagiku jadi motivasi untuk segera menuntaskan sekolah ini dengan baik. Saya sudah kangen dengan suasana dan rutinitas kerja yang normal. Dan...juga sudah ingin memulai edisi angan dan cita-cita baru berikutnya. Insya Allah.

Wednesday, October 15, 2014

SLAMAT ULANG TAHUN

Dunia...pinjami aku kata-kata.
Biar kedengarannya tak biasa-biasa saja.

"Kakak, Slamat Ulang Tahun,
Barakallahu fikum. Aamiin."

Udah, gitu aja.

Monday, September 08, 2014

PEWONGANG (MANDAR SONG)


Cipt. Bulan'R


Pamula akkeqna lettequ
Bismillah pewongan dituq u
Pamula piq akkeq na watangngu
Bismillah pewongan diateu

Reff.
Patui sallang saliliq u
Naung di Litaq Mandarru
Patui sallang saliliq u
Mating diwatammu Kakaq u

Mamula akkeqna letteq u
Bismillah pewongan diateu

***
Dengerinnya di sini ya. 😊

Resep Sambal Ikan Sagela (Gorontalo)

 


Bahan:
  •   3 ekor ikan sagela, tumbuk hingga halusbuang kulit dan tulangnya
  •   2 buah tomat
  •   3 cabai rawit merah
  •   3-5 siung bawang merah
  •   Garam
  •   Minyak untuk menggoreng 
  •   Minyak untuk menumis

Cara Membuat:
  • Panaskan minyak secukupnya, masukkan sagela yang sudah dihaluskan. Goreng sebentar. Angkat lalu sisihkan bersama minyaknya. (Tips: minyaknya secukupnya, jangan terlalu banyak).
  • Panaskan kembali minyak. Tumis bumbu berturut-turut irisan bawang merah, cabai rawit dan tomat. Aduk terus beberapa menit.
  • Masukkan ikan sagela yang telah digoreng sebelumnya.
  • Masukkan garam secukupnya.
  • Aduk terus hingga bahan dan bumbu semua menyatu.
  • Angkat, sajikan.
Sajian untuk 2 porsi.

Thursday, July 24, 2014

My Stream on SoundCloud


Alhamdulillah udah punya stream sendiri di SoundCloud... .

Hadiah Ramadhan Tahun Ini

 
Hampir genap setahun saya menunggu hari ini. Hari di mana Ujian Prelim Lisan-ku dilaksanakan. Membayangkan 6 orang dosen penguji (termasuk Tim Pembimbing) sungguh membuatkan gelisah. Mungkin tepatnya merasa memiliki beban moral ya ketika ditanya lalu tak bisa menjawab, atau menjawab tapi salah. Aduduuuhhh…jangan sampai begitu…

Satu per satu mereka (Tim Penguji) pun muncul dari balik pintu. Sambil sesekali kuperhatikan jam yang melingkar di lenganku.

Setelah semua lengkap, oleh Ketua Tim Penguji, saya diminta keluar ruangan dulu. Mereka kemudian berunding. Entah apa pastinya yang mereka rundingkan. Sekitar 10 menit kemudian saya diminta masuk kembali ke ruangan. Dan…proses ujianpun dimulai dengan presentasi proposalku terlebih dahulu. Setelahnya, dilanjutkan ke sesi tanya jawab yang cukup alot menurutku. Berurutan dari Tim Penguji Luar, Tim Pembimbing yang juga bertindak sebagai Tim Penguji, serta Ibu Ketua Tim Penguji dari Program Studi.

Dua stengah jam berlalu ketika selang waktu ujian dirasa cukup. Aku diminta keluar ruangan lagi. Menunggu di luar ruangan serasa tak berpijak di lantai manapun. Yang ada hanya deg-degan. Saat diminta kembali masuk ruangan, Ibu Ketua sempat nanya perasaanku gimana. Jawabku simple, “masih deg-degan Bu” aku senyum gamang pengen cepat tahu hasilnya.

Detik-detik yang kunanti pun tiba. Dengan seksama kudengar Ibu Ketua mengatakan ini:
“…. dinyatakan layak untuk menjadi Kandidat Doktor, artinya untuk Ujian Prelim ini, Anda dinyatakan LULUS..."
“Alhamdulillah.......” ucapku pelan. Ini hadiah Ramadhan buat mereka yang mendoakanku. Termasuk mereka yang saya telpon dan minta standby berdoa di sepanjang waktu ujian ini berlangsung. :D 

Sunday, June 29, 2014

Thanks Emilio


 
Thanks Emilio, thanks udah jadi bagian dari kisah perjalanan hati ini.