Sunday, April 29, 2018

AMUBA

Saat harus menghandle bbrp hal dalam waktu yg sama, saya berfikir andai saja tiba2 bisa jadi amuba. Membelah diri. Selesai. Enak banget ya.

Tapi, nyatanya tidak seperti itu. Kita bukan amuba. Kita jauh lbh istimewa dari makhluk ciptaan Tuhan yang itu (Amuba).


Telp dari boss di Jakarta, meminta mennggantikan posisinya dalam rapat evaluasi nanti siang.
Tlp dari Bogor, meminta agar laporan riset di Kalimantan, kalau boleh hari ini diemail perusahaan tersebut. Penting.
Telp dari kantor sebelah, meminta agar laporan untuk bahan pemeriksaan oleh BPK dimasukkan hari ini juga.

Satu rapat dibatalkan, meski sudah sempat ke gedung pertemuan. Sebel dikit. Tp bukankah itu lbh baik. Saya bisa menyiapkan bahan laporan pemeriksa keuangan utk pekan depan. Setelah bolak balik seharian, akhirnya rampung.

Di tengah2 kesibukan, salah satu rekan kerja tiba2 sakit dan sy menjeda bbrp saat waktu untuk membujuknya pulang ke rumah. Rekan kerja yg tiba2 sakit siang tadi berangsur pulih. Sampai sekarang belum mau jawab ketika sy tanya sakit apa. Lebih memilih dirahasiakannya.

Sekarang tepat pukul 17.00. Menarik tas. Bersiap pulang ke rumah. Satu hal, sy bersyukur, bukan amuba. Dia (amuba) tentu tak pernah merasakan bagaimana bahagianya menyelesaikan 6 item pekerjaan sekaligus dalam sehari.

#throwback

No comments: