Tuesday, December 22, 2015

BISIKAN HATI

 

Seperti itu gambaran saya dan Mama dulu. Sambil diiringi petikan gitarku, Mama nampak begitu menikmati meniti setiap nada. Mama suka banget sama lagu-lagu Melayu, Keroncong dan tentu saja lagu daerah Mandar. Wattu Timor Di Pamboang atau O Pulau Karampuang sering jadi lagu pembuka saat kami duduk bersenandung di teras depan atau di kamar belakang dekat dapur. 

Kini, semua itu hanya bisa saya kenang. Karena apapun yang kemarin, bagi siapapun, selalu akan jadi seperti itu. Jadi, tak lagi harus bersedih ketika mengenang. Dan karena saya yakin, Mama selalu ada menemani langkahku, menggenggam tanganku, serta membelai tidurku. Mama lebih tahu, bagaimana mendekap putrinya dari ruang dimensi yang berbeda.
  
Untuk MAMA,

dan untuk Ibu-ibu hebat lainnya, 

SLAMAT HARI IBU.

Tuesday, December 01, 2015

BELAJAR BERTAHAN


Dikoreksi, dibongkar, lalu direvisi lagi. Begitu saja terus berulang-ulang. Kadang sampai jadi candaan, nunggu siapa duluan, kita yang lelah atau supervisor yang bosan melihat wajah kita. Hahha. Teringat saat masih awal dulu, pernah sekali menghadap supervisor. Menyodorkan draft yang dibuat berbulan-bulan. Saat beliau mengatakan itu blm apa2, substansinya tak kena, saya drop 3 bulan. Benar2 tak bisa berfikir. Rasanya spt masuk dalam terowongan gelap sangat. Setelah akhirnya bisa keluar dan mulai bisa membuka alam fikir lagi, tiba2 spt tersadar ada waktu yang terbuang. Sy berusaha utk tak menyesali, sebab telah sy paksakan pun, mmg tak bisa. Teman yang lain, menempuh lorong gelapnya bahkan hingga hampir 2 tahun. Ternyata, kejadian itu berulang lagi dan lagi. Tp lama2 terbiasa juga. Belajar memenej pertahanan diri selama proses ini menjadi hal yang utama. Jatuh, bangkit lagi, jatuh, bangkit lagi. Babak belur sdh tak peduli, yg penting bisa berdiri dan melangkah sdh bersyukur banget. Soal pasang target kapan selesainya, inipun sudah beberapa kali revisi. Kita tunggu saja...selesai tepat waktu atau selesai di waktu yang tepat. :D

Maunya segera ya Allah...Aamiin.  (Doain ya...)

Monday, November 02, 2015

SENIN ISTIMEWA




Judul postingan kali ini "Senin Istimewa". Banyak momen istimewa yang kudapati hari ini. Dari mulai konsultasi yang berujung lampu hijau dari Supervisor untuk lanjut ke tahap berikutnya, nganterin jurnal yang udah publish ke mereka, obrolan kecil dan doa yang manis dari seberang, hingga barusan...dianterin bakso bangka surprise depan pintu *senyumlebar*. Ah rejeki mah ga kemana. 

Hari ini juga rasanya lebih fresh ngetik. Alhamdulillah laptopku sudah stabil lagi setelah kemarin sebulan lebih 'sakit', sering restart tiba-tiba gitu. Kebayang, pas lagi dibutuhin di momen2 akhir begini, dianya ngadat. Benar-benar pengen nangis rasanya, setiap pas selesai ngetik ide dan belum sempat disave, tiba-tiba restart seenaknya. Stelah stabil gini, pengalaman ngerjain tulisan dalam kondisi laptop sakit, malah jadi kenangan yang melekat banget di memory, justru karena nilai juangnya terasa lebih kuat dan habis-habisan menguji kesabaran saya.

Btw, malam ini semangat gegap gempita pengen begadang ngolah data kawan. Bantu teman seperti jadi hobby baru. Gara-garanya pernah menghadapi kesulitan dan hampir nggak tau mau minta tolong ke siapa. Lalu saya pernah pula membaca tulisan ini di salah satu medsos: "Menolong orang lain tak butuh alasan". Bagiku sih alasan tetap ada, Lillahi Ta'ala. Ya iyalah. Maksud sy bukan ingin mematahkan kalimat itu. Saya tetap sepakat pesan intinya "menolong dengan tulus". Sebab yang lainnya, sy merasakan benar beberapa pekan terakhir banyak hal yang saya alami, entah itu pengalaman dari saya, maupun dari teman. 

Pernah saya ingin minta tolong ke seseorang, namun terkendala karena dianya sibuk. Saya kebingungan harus ke siapa lagi. Sambil duduk mikir gitu, kemudian saya curhat ke seseorang yang lain, yang justru benar-benar di luar ekspektasi saya bakal bisa ngebantuin nyari jalan keluar. Eh malah ternyata dia yang bisa membantu mencarikan solusi yang saya butuhkan. Saya menyebutnya, itu jalan-jalan rahasia yang dibuka Tuhan. Wallahu a'lam. Maha Suci Allah yang selalu menuntun dan membolak-balikkan hati kita.

Rumus sederhananya kira-kira begini:

"Jika ingin Tuhan membuka jalan keluar rahasianya untuk kita, 
bukalah jalan keluar sebanyak-banyaknya bagi orang lain,
semampu yang kita bisa,
 dan tulus."

Thursday, October 15, 2015

Pesan Hati

Dear, 
yg Tuhan restu.

Di antara spasi disertasi,
kuselip sepucuk pesan hati.

Tak ada perayaan atau apapun,
tambahan angka di usia kita,
akan selalu berbanding terbalik dengan sisa umur kehidupan kita.

Bersyukur dan tetap istiqomah,
tak hanya untukmu,
tapi bagiku juga
dan untuk semua.

Ada yang indah di depan sana,
adalah tentang apa dan bagaimana kita hari ini.

Beriring doa,
"Barakallahu fiik
Untuk semua jiwa yang merayakan anugerahNya hari ini.
Amiin" 

Wednesday, October 14, 2015

BIARLAH "AKU" BICARA

Tak usah panjangkan kata
Berdiam diri lalu dengarlah
Bulan bersuara menghela jiwa
Nyanyian rindunya tak kenal jeda


Thursday, July 23, 2015

M.A.M.A


Hari ini, lewat postingan seseorang yang saya kenal, salah satu viewnya adalah lokasi dimana Mama dimakamkan. Saya penasaran dan sangat berharap, saya bisa melihat makam Mama dari sekian foto yang diupload. Saya mengamati setiap detil foto. Dan, iya feeling ku bener. Ada makam Mama ikut ke shoot. 

Beberapa bulan terakhir, bathinku memanggil Mama.
Tapi hari ini rasanya seperti berbalik.
Entahlah. *crying*
Mudik baru saya rencanakan setelah nambah satu agenda lagi yang terselesaikan.
Insya ALLAH. 
Aamiin.


Sunday, April 05, 2015

PASAR TERAPUNG: Perpaduan Karakteristik Alam dan Budaya Manusia

(Lokasi: Batu Licin, Kalimantan Selatan)
 
Alam dengan karakteristiknya, manusia tinggal menyesuaikan budayanya.
Selayaknya tak mengubahnya terlalu banyak..
..atau merusaknya.

Tuesday, March 03, 2015

Catatan Duka di Awal Maret



Setelah postingan sebelumnya "Kanker, lagi-lagi kamu"

Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un..
Tepat pukul 16.10 WIB, kabar duka itu datang.

Saya cukup mengenalnya dengan baik. Beberapa kali meminjamkan ruangannya untuk saya pakai diskusi atau mengetik tugas akhir. Sesekali beliau juga memberi semangat agar saya lebih keras berjuang menyelesaikan studi.

Selamat jalan Ibu Doktor.. Semoga dilapangkan jalan menuju Jannah. Aamiin Ya Rabb.

Thursday, January 22, 2015

Hidup ini Fana: Sesaat dan Sementara

"Hidup ini fana, sesaat dan sementara". Status itu barusan saya pasang di bbmku. Tiba-tiba ingin mengatakan itu ke diri sendiri, syukur-syukur teman bbmku ikut membacanya. Pertengahan malam tadi, seorang teman memanggil namaku dari balik jendela kamar, memastikan jika saya belum tidur. Kebetulan memang saya masih di depan laptop mengutak atik bahan tugas akhir. Saat saya tanya "Iya ada apa?", ia lalu mengabarkan bahwa papa tetangga kamarku baru saja berpulang. "Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un", ucapku sembari mencoba tak panik (tapi tetap aja panik). Sedikit gambaran tentang dia, anaknya periang, aktif dan penuh semangat. Baru saja ia menyelesaikan ujian akhir semester, lalu malamnya langsung cabut untuk mudik ke Sulawesi, katanya karena papanya sakit. Artinya tak cukup sehari semalam kebersamaan mereka.
***
Iya, itu hanya kemasan luar yang ingin saya ceritakan. Yang sebenarnya ingin saya bagi adalah jarak yang jauh dari keluarga dan orang-orang yang kita sayangi, menjadi salah satu alasan utama mengapa kemudian saya menganggap perjuangan kami di sini amat sangat mahal harganya. Tak sekedar hanya materi, lebih dari itu, ada kebersamaan yang takkan pernah bisa sebanding atau bisa digantikan dengan apapun di dunia ini. Sedetik dua detik, kerinduan bisa reda dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Tapi pada detik-detik yang lainnya, kadang hanya bisa diredakan dengan air mata dan tangan menengadah.
***
Hidup ini memang fana, sesaat dan sementara. Ini sebagai pembatas (terutama bagi saya), untuk diingatkan kembali, tak boleh larut jauh mengkuantifikasi seberapa mahal perjuangan ini. Apalagi kemudian membandingkannya dengan orang lain. Bahwa ada hal yang harus senantiasa disiapkan, kapanpun dan dimanapun, menjadi hal terpenting dalam memenangi perjuangan kita sesungguhnya.

Tuesday, January 13, 2015

Foto: MAKE OVER ME

 
(Lokasi: Waitawar, Kec. Balanipa, Polman, Sulawesi Barat)

Foto: MENGGELINDING


(Lokasi: Palippis, Kec. Balanipa, Polman, Sulawesi Barat)