Wednesday, May 22, 2019

ANNE'S STORY

Tubuh Anne tiba2 lemas ketika bagian administrasi memanggil namanya.
"Dek, ini belum bisa diproses karena ada masih ada tunggakan".
"O begitu ya Pak. Katanya tunggakan itu masih diberi tenggang waktu sampai sidang skripsi?"

"Iya, itu aturan yang lama, baru-baru ini aturan itu diperbaharui Dek."
"O iya maaf Pak. Jadi, saya harus gimana Pak?"
Pertanyaan itu mengesankan Anne benar-benar dalam kebingungan. Semangat yang susah payah ia bangun, seperti tiba-tiba runtuh lagi.
"Kalau Adik mau bayar sekarang, saya bisa berikan nota untuk ke bank dan hanya berlaku untuk hari ini".
"Aduh Pak, kayaknya saya belum bisa bayar hari ini deh. Saya mesti nyari uangnya dulu". Anne spontan saja menjawab realistis seperti itu.
Di pikirannya, kemana lagi harus meminjam uang. Yang kemarin saja, uang untuk pengobatan Mama terpaksa ia pakai untuk membayar biaya SPP semester lalu yang juga menunggak.
Beberapa berkas persyaratan seminar yang baru saja ia ajukan ke bagian akademik, terpaksa dikembalikan.
Ia yang tadinya berniat menemui Pembimbing, akhirnya urung dan memutuskan untuk pulang saja ke kost-an. Ia melangkah gontai sambil membawa resahnya sendiri.
Sampai di kost-pun, jiwanya seperti belum kembali. Barulah sekitar stengah jam kemudian, Anne beristighfar seolah baru tersadar.

Anne segera bangkit dari tempat tidur menuju tempat wudhu. "Saatnya mengadu", pikirnya dalam hati...

No comments: