Sunday, June 26, 2016

MENJELANG BABAK AKHIR

Langkah ini sampai juga di ujung Jalan "Belajar Bertahan". Di depanku samar-samar nampak simpang jalan, menuju episode2 jalan yang baru. Tapi entahlah nama jalannya apa aja. Saya masih 'riweuh' dengan segala persiapan menjelang babak-babak akhir ini. 

Beberapa tahun terakhir adalah kesempatan terbaik dan berharga yang Allah berikan. Kesempatan untuk belajar banyak hal, termasuk belajar mengenali potensi diri sekaligus kekurangan-kekurangan yang menjadi PR bagi saya tentunya.

Saya berharap besok akan ada banyak doa, semoga saya bisa menuntaskannya dengan baik. Insya Allah. Aamiin.

Tuesday, June 14, 2016

Hikmah

Hanya utk mengkonfirmasi kesediaan pembimbing untuk tanggal ujian, sy menuju kampus hari ini. Hingga sore hari, yg sy butuhkan konfirmasinya terlihat masih sangat sibuk. Kenapa tak sms aja? Justru karena dari kemarin sdh saya sms dan belum ada jawaban, makanya sy berniat menemui beliau aja langsung. Tiba waktu yg sy tunggu, tiba2 hak sepatu sy copot. Gak mungkin rasanya untuk menemui beliau dg kondisi spt itu. Akhirnya dengan langkah sedikit diseret, sy mencari 'warung' yang menjual lem sepatu. 

Dalam perjalanan, sy bertemu pengemis dengan kondisi fisik yang tak sempurna di wajah. Dalam hati, sy berfikir pengemis itu mah sebenarnya masih bisa bekerja, tanpa harus duduk manis, menengadahkan tangan, mengharap belas kasihan orang dengan memanfaatkan kondisinya seperti itu. Saya pun berlalu tanpa menggubrisnya sama sekali. Singkat cerita, sy dapat lem dan memperbaiki hak sepatu sy yang lepas. Alhamdulillah bisa baik lagi. Segera sy balik lagi ke dalam kampus. Pas nyampe depan ruang fakultas, sy diberi tahu bahwa dosen yang sy tunggu itu baru aja pulang. Ya Allah, selisih waktu kami hanya sesaat, tp tak jua Engkau ijinkan bertemu. 

Akhirnya sy putuskan untuk pulang aja. Di perjalanan, pengemis itu masih ada. Kali itu sy berfikir, ada yg harus saya perbaiki detik itu juga. Saya tak tahu persis kesulitan hidup seperti apa yang ia hadapi sampai harus seperti itu. Tanpa berfikir macam2 lagi, sy menaruh selembar uang di atas kain putih yg ia gelar. Dari sudut mataku, nampak olehku bahwa ia terlihat senang. Ya Allah, Astagfirullah, Astaghfirullah. Saya merasa tadi itu saya tak sengaja telah menghakiminya. Astaghfirullah. Biarpun tak dapat jawaban kepastian tanggal ujian, tak apalah. Setidaknya, sy bisa pulang dengan perasaan tak ber"hutang". 

Sesampainya di asrama, satu persatu tas ransel dan bawaan lainnya sy turunkan. Sebelum lanjut ke aktivitas yang lain, hatiku tergerak membuka hp lebih dulu. Dan ternyata, ada sms "ok 27:9". Alhamdulillah. Sms itu saya baca dengan terharu... Dan, cerita ini pun ditutup dengan hikmah dari Yang Maha Sempurna.

Ciputih Gugahsari 14 Juni 2016 
_____________________________________
Pelajaran yang saya ambil: 
Hati-hati menyimpulkan sesuatu atau dari sebuah fenomena; 
kesimpulan itu bisa jadi berlaku sebagai penghakiman atas diri orang lain; 
sementara Allah-lah yang Maha Mengetahui dan Maha Adil dengan penghakiman-Nya.