Monday, August 05, 2013

TRADISI TUMBILOTOHE (Malam Pasang Lampu) GORONTALO

(Foto: indonesianculture-nasrul.blogspot.com)

(Foto: gorontalounite.com)


(Foto: nustaffsite.gunadarma.ac.id )
 
Mau melihat Gorontalo 'terpampang nyata' bermandikan jutaan cahaya ? (Minjem bahasa Syahrini...).  Kalau Anda sedang berkunjung ke daerah ini di bulan puasa, bertahanlah hingga malam ke-27 Ramadhan.  Nama tradisinya "Tumbilotohe", malam ketika hampir semua space kosong akan dipasangi lampu minyak bersumbu.  Tradisi asli Gorontalo yang berlangsung sejak abad ke -15 ini dilaksanakan pada 3 malam terakhir Ramadhan. Tumbilotohe berasal dari kata tumbilo yang artinya pasang dan tohe yang artinya lampu. Karena itu, sering pula disebut Malam Pasang Lampu. Tradisi ini bahkan di tahun 2007 telah mencatatkan sejarahnya dalam Rekor MURI dengan jumlah lampu yang berhasil dinyalakan mencapai 5 juta lampu.
Biasanya untuk persiapan menjelang malam ini, beberapa hari sebelumnya para pedagang di pasar membanjiri dagangannya dengan lampu minyak berbahan dasar utama botol bekas dari jenis minuman energi (banyaknya botolemsatulima..., hehe...jgn nyebut merek ya, so lanjutin sendiri yaaa).  Tapi ada juga yang memang sengaja menyimpan lampu-lampu yang telah digunakan dari tahun sebelumnya. Dari pada beli lagi. Seingat saya dulu, harganya masih @ Rp.500,- . Sekarang, entahlah.
Yang saya saksikan, tak hanya di halaman, sepanjang jalan, ataupun lapangan, di dalam rumah juga ada yang memasang beberapa lampu. Tentu saja, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sesekali para warga saling mengingatkan untuk tetap hati-hati dan mengawasi setiap lampu yang terpasang.
Ada hal lain lagi, jangan berani pakai baju putih kalau tak ingin nantinya bakal berubah warna. Hehe, iya juga sih. Kebayang kan asap hitam mengepul di mana-mana. Tapi, overall masih amanlah. Apalagi tentunya Anda akan larut dalam euforia malam yang hanya berlangsung sekali dalam setahun itu.

No comments: